Tuesday, September 2, 2014

PURA-PURA KAYA, 26 Agustus 2014

PURA-PURA KAYA. Wajahnya memerah. Sambil bersungut-sungut dia menyumpah-menyumpah. Mulai dari Pertamina, pemilu, presiden lama, presiden baru hingga petugas pompa bensin (bersubsidi) yang dianggapnya lambat tak luput dari sumpah serapahnya. Mobil hitam, kata brosur harganya diatas Rp 300 juta keluaran tahun 2013 -setidaknya itu menurut pengetahuan umum yang bisa saya miliki : membaca arti plat nomor kendaraan - kilapnya bisa dipakai untuk berkaca. Baju rapi, dengan keliman dan jahitan mahal tak bisa menyembunyikan kemarahan karena mengantri hampir sejam lamanya.

Hari ini, di kota saya, premium langka. Dan bapak bermobil kilap bak kaca, mungkin sedang pura-pura pintar atau pura-pura kaya.

Maka, melihat antrian mengular yang tak kelihatan ujungnya, saya belokkan stang "Smash Davidson" butut saya menuju tukang bensin eceran dekat pengkolan rumah saya. Harga naik jadi delapan ribu per liter tak jadi masalah buat saya.

"Bang, tolong isi tangki motor saya. Cukup satu liter saja," kata saya. Jelas, saya tak sedang pura-pura kaya.

No comments:

Post a Comment