Wednesday, June 25, 2014

Kisah Resepsionis - 26 Juni 2014

RESEPSIONIS MEDIA NASIONAL. Gajinya setelah lima tahun bekerja tak lebih dari Rp 1.250.000,- kira-kira setara nilai sekali makan pemilik media tempatnya bekerja bersama keluarga di Tony Roma's. Tapi dia menolak nasibnya berhenti begitu saja. Dia kuliah, berjualan kue, menjajakan baju sambil tetap menjadi resepsionis. Tiga tahun lalu dia memutuskan mengambil jalan yang nekat, keluar dari pekerjaannya dan menjadi agen asuransi. Kini dia sudh berjaya. Umurnya baru 31 tahun, dan dia sudah menjadi leader di agency asuransinya. Kemarin saya belajar dari dia.

Katanya," Aku memilih jalan yang tidak pasti. Karena ketidakpastian mendekatkan aku pada Tuhan. Ketidakpastian membuatku lebih berani dan selalu membuka ruang lebar untuk Tuhan berperan dalam setiap langkah keberhasilanku".

Belajar Dari mana Saja - 25 Juni 2014

Belajar dari mana saja. Hari ini belajar dari anak-anak muda sukses , penganut konsep berkantorlah di alam semesta, jangan di kubus-kubus dalam tembok bata #soktua

Photo: Belajar dari mana saja.  Hari ini belajar dari anak-anak muda sukses , penganut konsep berkantorlah di alam semesta, jangan di kubus-kubus dalam tembok bata #soktua

Kisah Soto Babat - 25 Juni 2014

Kisah Soto Babat. Rasanya kelihatannya nikmat. Dituduh menyebabkan asam urat. Biarlah, ini sebagai pembuka rapat. Sama klien yang ingin tanda tangan surat. Beli program investasi dan warisan untuk kerabat. Aih, hebaattt... #agenasuransi

Photo: Kisah Soto Babat.  Rasanya kelihatannya nikmat.  Dituduh menyebabkan asam urat.  Biarlah, ini sebagai pembuka rapat. Sama klien yang ingin tanda tangan surat. Beli program investasi dan warisan untuk kerabat. Aih, hebaattt... #agenasuransi

Kopi Dalam Kardus - 25 Juni 2014

Kisah kopi dalam sekotak kardus. Baunya wangi membuatku terus pengen mengendus. Ini juga yang membuat mitra pengen order terus. Dengan motor butut dia diurus. Dikirim dari Bogor sampai Kudus, kopiku berubah jadi fulus.#misterblekcoffee

Photo: Kisah kopi dalam sekotak kardus.  Baunya wangi membuatku terus pengen mengendus. Ini juga yang membuat mitra pengen order terus.  Dengan motor butut dia diurus. Dikirim dari Bogor sampai Kudus, kopiku berubah jadi fulus.  #misterblekcoffee

Hikayat Sengak - 21 Juni 2014

Kami, teman-temannya di SD, memanggilnya Sengak. Sengak itu semacam bau tak sedap akibat jarang mandi. Orang tuanyapun memanggilnya Sengak, padahal nama aslinya Ngadimin. Nasib Sengak, teman saya ini, sementara ini berhenti di depan parkiran BCA Bangkong Semarang-usaha tambal ban. 

Hari ini, di perpisahan anakku, tak ada kudengar nama mirip Sengak atau Ngadimin. Tadi, aku serasa berada di Turki, dengan nama anak-anak yang modern berbau Eropa dan Timur Tengah. 

Maka benarlah kata orang-orang tua : bahwa nama itu doa. Mendengar nama anakku dan teman-temannya, saya berdoa semoga hidup mereka tak berhenti seperti Sengak teman saya dulu...

Diva Berpidato - 21 Juni 2014

Melihatmu berdiri, berpidato mewakili seluruh kawan se-angkatanmu, aku terharu. Bapakmu, waktu seumurmu, cuma anak-anak biasa yang masih kesulitan menyeka ingus dan belum sepenuhnya paham hitungan akar dan pangkat. Melihatmu berdiri dan berpidato, Bapak dan Mamamu bersyukur memilikimu.

Photo: Melihatmu berdiri, berpidato mewakili seluruh kawan se-angkatanmu, aku terharu.  Bapakmu, waktu seumurmu, cuma anak-anak biasa yang masih kesulitan menyeka ingus dan belum sepenuhnya paham hitungan akar dan pangkat.  Melihatmu berdiri dan berpidato, Bapak dan Mama bersyukur memilikimu.

Hikayat Mas Gondrong - 18 Juni 2014

HIKAYAT MAS GONDRONG. Mas Gondrong pedagang ayam potong dari Bojong. Mas Gondrong ulet berkeliling menjaja ayam potong, sampai kulitnya gosong. Dari ayam potong, dia bisa hidup dan sesekali mencukur rambutnya yang gondrong.

Hingga datang di depannya, anak orang kaya di kampungnya yang berniat belajar berdagang. Dia datang membawa membawa segepok uang sambil berkata," Ini uangku, aku ingin belajar berdagang darimu, ajari aku". Mas Gondrong setuju, karena memang dia suka membantu.

Uang dari anak orang kaya dibelikannya gerobak dan perlengkapan untuk menjual ayam potong. Tapi, anak orang kaya itu selalu menolak dan bilang,"aku selalu sibuk, tak punya waktu", bila mas Gondrong mengajaknya berdagang, berkeliling. Hingga gerobak itu mangkrak, mas Gondrong yang menanggung rasa lelah mempertahankannya. Anak orang kaya meradang dan menuntut uang dikembalikan.

Mas Gondrong iba tapi dia tak lagi punya uang. Jangankan keuntungan, bahkan rasa lelahnyapun tak terbayar. Mas Gondrong baru bisa berjanji, dia akan memberikan "sebagian" uang sang anak orang kaya. Bukan karena dia berhutang, tapi karena dia tak ingin kehilangan teman. Mas Gondrong yang berdagang ayam potong tetap berkeliling desa Bojong menjajakan ayam potong.

Ayam potong tak lagi bisa mencorong, pesaing banyak, apalagi ada isu ayam glonggong. Mas Gondrong menyambi berdagang kacang polong. Teman-temannya mengejek dan mencemooh mas Gondrong, kata mereka ," Mana laku berjualan kacang polong di desa Bojong, ini Bojong bukan Hongkong. Kacang polong adalah barang haram, karena di Bojong banyak orang giginya kuning dan bolong-bolong.

Tapi bukan mas Gondrong bila dia menyerah dan bersembunyi di bawah kolong. Mas Gondrong kini hidupnya bahagia karena berdagang ayam potong dan kacang polong. Dia bahagia bukan karena kaya, tapi karena dia punya ayam potong dan kacang polong. Berdagang kacang polong membuatnya bisa pergi jauh ke Rawa belong, tersenyum dan menampilkan giginya yang ompong.

Mas Gondrong tetap berjuang, ulet dan tak sombong. Setiap kali "ditagih" oleh si anak orang kaya, dia tetap berkata, " kalau memang ayam potongku memberikan untung, akan kuberikan uangku untukmu". Dia tak berbohong

Mas Gondrong tetap ingat janjinya, dia tetap berjuang di desa Bojong menjual ayam potong. Sambil menjajakan kacang polong, walaupun desa Bojong bukanlah Hongkong. Dia dicerca dan dicemooh, karena itu dia tak sombong. Dia tetap berdagang dan berdagang, hingga kulitnya makin gosong.

Monday, June 23, 2014

Untung atau Rugi - 11 Juni 2010

Untung atau Rugi? sudahlah, jgn itu dulu yg dipkirkan. Mulai, berfikir, lalu sibukkan diri utk membuat bnyk rencana dan terobosan, gajilah para karyawan agar bekerja membantu kita. Bagilah rezeki itu. Terus berfikir dan melangkah tanpa bosan dan tanpa henti...toh kapasitas lambung kita hanya satu bakul nasi. Untung dan Rugi cuma soal angka : Gusti Allah punya kalkulator sendiri (di nukil dari buku TTBB, 2010)

Tahu Blora - 26 November 2010

Memandang takjub suami istri penjual tahu blora di kakilima depan gerbang SMA Sultan Agung Semarang, 24 tahun berdagang dengan "passion", cinta dan kesahajaan. Adakah aku bisa dikaruniai "kekuatan" seperti mereka

Ikutan Jualan - 1 Desember 2010

Saat itu : Alifa, anak pertama kami, ikut menuang minuman untuk pembeli — with Driffaroza Ocha and 22 others.

Setrika Batik Kusut - 14 Desember 2010

Alhamdulillah, gak percuma nyetrika batik kusut + semir sepatu satu-satunya , MISTERBLEK diganjar ISMBEAward 2010 : berdiri sejajar dengan Kebab Turki BabaRafi, Ayam Bakar Mas Mono, JOGER ... doping semangat di masa-masa sulit ini !

Ucapan Tahun Baru - 31 Desember 2010

Percuma saling mengucap selamat tahun baru kalau nggak menjadikan 1 Januari 2011 sebagai momentum untuk berubah jadi lebih baik, toh nanti ada lagi 1 Januari 2012...jadi yang masih bertanya-tanya kapan mulai berubah, atau memulai sesuatu yang baru besok saat yang bagus...tanggalnya gampang diingat (ditulis sambil sarungan di rumah...)

Kutipan dari Rumi - 12 Januari 2011

Di Dunia ini kau berpakaian dan menjadi kaya, tapi bila kaukeluar dari dunia ini, bagaimana jadinya kau? Belajarlah berdagang yang akan memberimu pengampunan. Di akhirat juga ada lalu lintas dan perdagangan, disamping penghasilan, dunia hanyalah permainan (Status jaim dikutip dari hal 292, RUMI's Daily Secret)...Nggak Ngopi, Nggak Trendy

Alifa sedang UN - 10 Mei 2011

Alifa, anakku, ini tahap penting tapi bukan paling penting. Ujianmu hari ini mungkin sulit, tapi pasti bukan yang tersulit. Dunia masih terbentang luas dari Cimahpar hingga Sorbonne; dan UN hari ini hanya kerikil yang sempat terinjak, bukan beban berat yang harus terus dipikul. Selamat menempuh ujian nasional : doa kami menyertaimu

Antri Sekolah - 23 Mei 2011

Dulu ayahku ngantri pagi-pagi supaya anaknya bisa masuk SMP terbaik di kotak, kini giliranku untuk anakku. Tapi : jaman sudah berubah Nak, sekolah hanya penuntunmu, dimanapun itu adanya : di kelas, di pasar, di lapangan. Kemenangan akan datang pada mereka yang punya keyakinan

Status Jaim - 13 Juli 2011

Status jaim pagi ini : Kita suka sibuk membuat orang lain sebagai patron kesuksesan, tapi tidak menghitung pencapaian diri sendiri dibanding 1, 10, 15 atau 20 tahun lalu. Sukses yang kita capai pasti lebih besar dari sukses siapapun, karena buktinya kita masih bisa bertahan hidup dan masih bisa tersenyum. Kata mbah saya : Urip iku sawang-sinawang ... Nggak Ngopi, Nggak Trendy; Nggak Mburger ya Laper

Jawaban Doa - 16 Juli 2011

Salah satu cara Tuhan menjawab doa kita dengan mempertemukan kita dengan seorang asing yang ternyata punya pertalian dekat dengan kita. Bismillah, semoga lancar

Sungkem Lebaran - 28 Agustus 2011

Jangan takut, cukup bisa sungkem saja di hari lebaran, kita sudah dianggap sukses oleh orangtua kita. Mobil atau harta cuma atribut, titipan bukan "penggaris" sukses... Disiarkan langsung dari kampung saya. Nggak Ngopi, Nggak Trendy

Sabtu agak Kelabu - 17 September 2011

Sabtu agak kelabu, karena mendung warna langit abu-abu. Kalau mau maju jangan ragu-ragu, karena langkah kita dipantau Sang Maha Tahu. Kejar prestasi sampai langit ketujuh....Nggak Ngopi, Nggak Trendy, setuju ?

About Schmidt - 13 November 2011

Aku pasti mati, bisa 20 tahun lagi atau besok. Juga pasti nanti, orang-orang yang mengenalku. Tapi perbedaan yang harus aku buat hari ini, adalah membuat banyak manfaat untuk mereka (Jack Nicholson, About Schmidt)

Kapten Haddock - 4 Desember 2011

Banyak orang ingin mengatakan kita orang gagal, kalah dan pecundang. Tapi jangan sampai itu keluar dari mulut kita sendiri (Kapt. Haddock)

Entrepreneurship - 10 Desember 2011

Entrepreneurship tidak perlu dibicarakan terlalu serius, karena dia hanya perlu dijalani secara super serius ... Nggak Ngopi, Nggak Trendy.

Disandera Masa lalu - 28 Desember 2011

Seringkali beberapa diantara kita justru dipenjara oleh pengalaman dan track record di masa lalu, membanggakan tanpa tahu apa gunanya pengalaman tersebut untuk pekerjaan kita saat ini dan masa depan. Padahal pengalaman itu seperti buku, dia dibuka dan dibaca saat kita memerlukan referensi dan tambahan ilmunya saat ini dan besok (Kata-kata yang mengalir dari secangkir MISTERBLEK hazelnut blended yang masih ngepul-ngepul)..

Wednesday, June 18, 2014

Kelapa ala Ust Yusuf Mansyur - 16 Februari 2012

bener banget Tadz...@Yusuf_Mansur: Saya ga hbs pikir... Betapa Kuasa-Nya Allah. Kelapa... Di atas, tertutup, ada air, ga bocor... Subhanalla

Mengutip - 26 Maret 2012

Kalau mau menyerah, menyerahlah sekarang. Menunda menyerah berarti tidak punya keberanian. tapi sebelum menyerah, pikir dulu apakah kita sudah cukup berusaha. Berusaha punya nyali untuk sukses ... karena kalau sudah menyerah, sudah pasti nggak akan sukses. (Tweet Mbulet entah dari siapa...cuma ngutip). Yang mau nggak ngutip2 silakan intip update :http://bit.ly/kdH1JL

Nick Vujicic - 27 Maret 2012

...suatu saat ketika kita jatuh, kita hanya punya pilihan : bangun dengan kemungkinan akan jatuh lagi, atau tak mau bangun sama sekali dan mati ... maka selama kemungkinan untuk bangkit itu ada, maka bangkit !

Nemu Mimpi - 5 Oktober 2012

Tidak punya apa-apa, tapi masih punya semangat masih lebih baik daripada Punya segala macam apa, tapi nggak punya semangat *nemu di mimpi*

Tukang Rujak - 14 Oktober 2012

Tukang Rujak pakai gerobak di Indraprasta, jualan jam 10-15, omzet paling pol 600rb/hari, untung 200rb/hari. Ada karyawan (media) kantor mentereng, seragam keren : 4-5 bulan nggak digaji. Terhormat mana di mana mertua?

Nongkrongin Tukang Rujak - 16 Oktober 2012

Ada yang ketika usahanya gagal, menyalahkan keadaan, karena modalnya tak dicukupi atau tak diberikan kelebihan materi. Tapi dari para "tukang rujak", "tukang" ayam yang berhasil kita banyak belajar bahwa dari kekurangan dan ke-terpepet-an itu, otak menjadi kreatif dan bisa menciptakan banyak alternatif. Hari ini nongkrongin tukang rujak lagi mau belajar. ...

Diceramahin Tukang Koran - 1 November 2012

... kebanyakan pengelola koran terperangkap dalam jebakan cash flow, korannya belum sempat terkenal, iklannya belum banyak, uangnya sudah habis *diceramahin tukang koran di blok M, gigit sandal*

Pemasok Jangkrik - 4 November 2012

Bapak ini punya bisnis mengepul dan memasok jangkrik serta ulat utk toko makanan burung, omzet sehari 400ribu, untung 100-125rb per hari. Sama dengan gaji karyawan klas kutukupret di kantoran. Bersahaja tapi merdeka, salut.

Semut Menggotong Gula - 11 November 2012

Hal yang kecil buat ukuran kita, bisa jadi sangat besar buat yang lain. Jadi tak ada yg hina memulai sesuatu dari yang kecil. *nonton semut-semut nggotong gula pasir*

Puisi Bogor Bandung - 20 November 2012

Ini Bogor, bukan Bandung | Langit masih malu karena Mendung | Serangga-serangga sudah bergerak termasuk Capung | Menyongsong rezeki yang siap ditampung ...

Pesan untuk Juragan di Selatan - 1 Desember 2012

... siapa tahu ada yang menyampaikan video ini pada pemimpin teman-temanku di melawai sana. kalau mau tahu pentingnya SETAHUN, tanyakan pada seorang murid yang tak naik kelas. kalau mau tahu pentingnya SEBULAN, tanyakan pada seorang ibu yang melahirkan bayinya prematur. Kalau mau tahu pentingnya SEMENIT, tanyakan pada orang yang teringgal pesawat, dan bila mau tahu pentingnya SEDETIK, tanyakan pada orang yang terhindar dari kecelakaan. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, kerja keras tak perlu diproklamirkan (tapi cukup dikerjakan dengan sungguh-sungguh).

Urutannya .. - 17 Desember 2012

@basri_adhi: Urutannya :punya ide baru action. Ide tanpa action itu omdo, action tanpa ide itu ngawur #tipsbisnis

Tweet 1 - 18 Desember 2012

@basri_adhi: jgn berfikir, jadi entrepreneur langsung jadi bos. pemula justru merangkap dari OB sampai bigboss di awalnya. banyak yang kaget #tipsbisnis

Tuesday, June 17, 2014

Titik dan Garis - 18 Desember 2013

Versi agak komplit untuk mas Betley Heru Susanto :

......Ah, tidakkah begitu: sebuah garis lurus selalu memiliki dua seberang. dan kita hanya bisa berada di satu seberang pada satu waktu. Kita tidak bisa berada di keduanya sekaligus. Kita harus memilih. Maka, ketika kau sudah membuat pilihan, ingatlah bahwa kau punya seberang. Kau membutuhkan "lawan" untuk membuat satu garis. Jadi, jangan benci lawanmu. jangan benci yang berbeda dengan kamu.

Dan, apa artinya pemimpin? Ingatlah, bahwa ia hanya berada di satu seberang, tidak di keduanya. Justru ia harus bisa membayangkan dan menghargai yang di seberang sana

Orang toh harus memilih. Jika kau pilih mengurusi hal besar, ingatlah bahwa kau perlu orang lain untuk mengurusi hal-hal kecil. yang besar tidak lebih penting dari yang kecil. Jika kau memlilih memimpin yang di atas, ingatlah kau perlu orang lain untuk memimpin di bagian bawah. yang di atas tidak lebih benar dari yang di bawah. (Memimpi dan memimpin, Ayu Utami 2012)

Hiasan di Dinding Toilet - 19 Desember 2012

"Aku bisa mencapai mimpi yang mereka ingin capai, dan aku bisa mendapatkan sesuatu yang mereka sangat inginkan. Mereka memilih untuk mencibir dan iri kepadaku, karena mereka tak punya cukup kerendahan hati untuk sekedar bertanya bagaimana caraku menggapai mimpi dan keinginan itu" (Dari hiasan dinding toilet cafe yang dibingkai kayu)

Perencanaan itu Baik - 29 Desember 2012

@basri_adhi: Perencanaan itu baik, karena tak ada yg "kebetulan". Mengerjakan rencana itu penting, krn hidup bkn utk menunggu yg "kebetulan"

Mantra Warren Buffet - 3 Juli 2013

Saya pernah gagal, dan berkali-kali gagal. Tapi mantra Warren Buffet ini sangat menyihir saya Untuk Tidak berhenti. Dia bilang, "Saya suka mempelajari kegagalan. Kita ingin melihat apa yang menyebabkan bisnis berjalan buruk. Hal terbesar yang membunuh bisnis adalah kepuasan. Anda perlu kegelisahan, sebuah perasaan bahwa seseorang selalu mengejar Anda, namun Anda akan selalu berada di depannya,"

Hari Kepastian - 30 Juli 2013

Hari-hari ini, menyaksikan sibuknya persiapan menyambut lebaran. Lebaran belum tentu datang, tapi kematian yang pasti datang justru tidak dipedulikan persiapannya. Bekal buat yang mati, dan bekal buat yang ditinggal mati : saya kira lebih serius buat disiapin.

Mengingat Pulang - 2 Agustus 2013

Mengingat kampung tempat aku berasal, maka mengingat suatu saat kita pasti akan "pulang". Kalaupun saat itu tiba, tempat itu ada di tepi sawah, di bawah pohon besar yang rindang. Dan Sebelum saat itu tiba, aku sadar, aku hanyakah debu kecil tertiup angin. Bukan apa-apa. Kita semua hanya menunggu, sambil berbuat sesuatu: berusaha memperbaiki semua kesalahan yang telah terlanjur dibuat.

Di Tempat Cuci Motor - 13 Agustus 2013

Di tempat cuci motor. Seorang anak muda ulet datang menawarkan semir ban pada pemilik cucian motor. Dia yakinkan semir bannya dibikin sendiri, lebih bagus, lebih wangi dari produk pesaing. Saya nimbrung, pengen tau. Sebotol semir ban 500ml dia jual Rp 11.500, sebulan ngirim 800-1000 botol. Setidaknya dari gayanya yang pede, dia sudah sukses. Sukses jadi orang mandiri, dan saya terinspirasi.

Nasehat Mentor - 26 Agustus 2013

Ini pesan dari mentor saya tadi siang. Kalau kamu punya usaha, sudah bisa memberikan angka 10, dan angka 10 itu sudah mencukupi isi lambungmu (kebutuhanmu); maka kewajibanmu adalah membagi ide, ilmu dan pengalamanmu agar orang lain mencapai angka 15. Jangan kau batasi jumlah "orang lain" itu, dan tak perlu kau ingat nama-nama mereka nantinya

Dua Berkah - 1 September 2013

Alhamdulillah dua berkah besar di tanggal 1 September 2013. Pertama, ibu tercinta di Semarang berulangtahun ke 74 tahun, semoga beliau dikaruniai sehat, bahagia hingga akhir hayat dan selalu menjadi panutan untuk anak cucunya. Kedua, Outlet Misterblek di Sumber Adventure Centre (SAC) , area petualangan keluarga terbesar di jalur selatan jawa milik PO Sumber Alam : resmi dibuka hari ini. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.

Hari Senin - 2 September 2013

Hari Senin, tadi adzan subuh baru saja selesai, para tetangga sudah bergegas berangkat : ke kantor masing-masing. Aku sudah lupa rasanya, pergi tergesa senin pagi-pagi untuk menuju libur sabtu berikutnya.

Cerita Tongseng - 3 September 2013

Di warung tongseng pinggir jalan. Di sebelah dan seberang warung ini jualan tongseng juga. Saya bertanya, pak kok bikin warung tongseng sebelah2an gini, apa nggak takut saingan?. Pak penjual tongseng menjawab, " mas, saya ndak pernah takut saingan. Yang membeli tongseng saya manusia, mereka punya lidah dan pikiran. Kalau tongseng saya enak dan saya nggak bikin kecewa, mrk pasti balik ke warung saya. Dan saya dibeking sama Tuhan, Yang Maha Membolak-balik hati manusia. Lha, buktinya sampeyan nggak kenal saya kok milih makan di tempat saya. *Langsung Kenyang* — atKawasan Industri Sentul.

Kata Jonathan - 5 September 2013

jadi kata pak Basri : "yang dijual itu bukan produk tapi bisnis"
pada dasarnya menularkan ilmu untuk kesuksesan kepada orang lain itu lebih penting dibandingkan hanya menargetkan keuntungan belaka..
Filosofi 'Bisnis dengan modal syukur' pun begitu luarbiasa beliau sampaikan. Sangat inspiratif dan memotivasi.
terima kasih pak Basri Adhi (alumni TIN/owner Misterblek coffee) atas quality time, sharing ilmu dan pengalamannya kemarin. Semoga ilmu yang ditularkan bisa bermanfaat juga untuk orang lain. Aaamiiin..
 — at Kantin Stevia IPB.

Orang Kaya dan Orang Miskin - 2 Oktober 2013

Dari sebuah acara TV, presentasi ide bisnis di depan calon investor. Statemen satu orang juri sangat menohok. "Saya, mungkin, dikategorikan kaya menurut statistik. Dan orang kaya seperti saya banyak jumlahnya, yang lebih kaya juga mungkin lebih banyak. Anda, mau memulai usaha, karena secara statistik pula masuk golongan miskin. Orang miskin masih bicara bagaimana mencari uang. Orang kaya bicara bagaimana mengelola uang. Ilmu mencari uang hanya soal kegigihan, keuletan dan seni menghargai peluang. Ilmu mengelola uang itu soal mengetahui secara persis bahwA kapasitas perut kita terbatas, sehingga perlu ada "jalur distribusi kekayaan". Salah satu contohnya : membuka lapangan kerja. Diyakini, memberi itu awal dari menerima. Tapi : banyak orang terjerumus dalam kesulitan hidup bukan karena dia tak tahu dua ilmu itu. TAPI, menutup mata bahwa ilmu itu disebar di muka bumi supaya kita bisa pelajari. Itu gunanya "kerendahan hati", makin rendah hati, makin dekat kita dengan kaya.

Inspirasi dari pak Nana - 5 Oktober 2013

Hari ini Tuhan mengirim seorang tukang sol sepatu ke depan rumah saya. Pak Nana, "dikirim" Tuhan dari Jampang, Parung kurang lebih 20- 30 km-an dari rumah saya, selain benerin sepatu saya yang menganga bagai mulut buaya, juga bertukar cerita. Dia bilang, mungkin hidup saya sulit, tapi ada orang lain yang lebih sulit. Tapi saya tak merasa sulit, karena tiap kali selepas sholat saya ajak ngobrol Tuhan saya, dan Dia selalu mengarahkan langkah kaki saya menuju 10-20ribu yang dibutuhkan keluarga saya, untuk nasi atau tempe besok pagi. Dan, kalau tiap pagi saya masih dibangunkan, itu artinya kaki saya disuruh melangkah menjemput apa yang sudah Dia siapkan untuk saya dan keluarga. Karena bersyukur, hilanglah rasa malas itu. Pak Nana, yang ringtone HP-nya "Jangan Menyerah" The Massive.

Ibu Subaniah dari Sumedang - 8 Oktober 2013

Kompas, hari ini halaman 15. Ibu Subaniah, wanita adal Sumedang yang sudah 28 tahun menetap di Mekkah, rela "nomboki" jemaah haji asal Indonesia yg ingin beli kambing atau onta utk bayar Dam. Katanya, " Saya akan belikan yang bagus, harganya lebih mahal. Kekurangan uang saya yang tambahi. Ini nazar saya sebelum tinggal di sini (mekkah). Saya akan bantu orang Indonesia sebisa saya. Makin banyak membantu, kita makin tidak kekurangan". Subhanallah. Masihkah pantas kita bemalas-malasan sehingga hanya jadi beban buat orang di sekitar kita?

Tampang Sopir - 17 Oktober 2013

Mengantar paket usaha untuk mitra baru, numpang parkir di depan Indomaret. Ngobrol sama tukang parkir, bapak-bapak umur 50 tahunan. Dia tanya,"Sudah lama jadi sopir, mas? Jawab saya,"Lumayan pak". Dia tanya lagi,"Majikannya baek apa enggak? Kata saya," Kadang baek, kadang nyebelin pak". Lalu dia nasehatin," Ya, begitulah mas, namanya kerja sama orang musti nahanin, sabar dan bener-bener. Jangan maen-maen sama kerjaan. Kalau mau bebas, mending bikin warung aja mas, jadi bos biar bos kecil juga". Terimakasih pak, nasehatnya kena banget sama saya *emang tampang sopir banget ya* — at Tegal Parang.

Istriku Berualng Tahun - 27 Oktober 2013

Dari kutub tempat matahari terbenam engkau datang, dan aku dari kutub yang jauh di seberangnya. Tapi kita dulu terlahir sama : tak punya apa-apa. Hanya karena kasih sayang orangtua dan semangat yang kita punya, hidup bisa kita nikmati hingga kini. Dulu kita tak ber rumah, kini kita punya. dua anak yang tumbuh sempurna adalah pelengkap kebahagiaan kita. Kita makin tua. Tapi pantaskah kita mengeluh soal itu, saat tugas kita untuk terus dan terus berusaha tak pernah paripurna. Ocha, istriku, selamat ulang tahun ke 39 : ini adalah awal dari perjuangan indah lain ke masa depan

Bukan Sinetron - 29 Oktober 2013

Di akhir pertemuan , beliau dengan badan sedikit membungkuk, menyalami menyampaikan dengan tulus "terima kasih sudah dibantu". Beliau adalah pemilik pabrik biskuit, yang barangkali terbesar di Indonesia. Kami tak pernah kenal sebelumnya, dan hanya karena beliau pernah melihat mobil MISTERBLEK dagang kopi di sebuah acara dan ingin produk biskuitnya dikembangkan pasarnya dengan "cara itu", kami bertemu semalam-makan malam- di sebuah restoran fancy sebuah hotel bintang lima di Semarang. Hanya berkaos polo sederhana beliau membawa obrolan cair seperti bapak ketemu anak. Saya kira sikap rendah hati dan menghargai hal kecil, termasuk mau dengan tulus menyampaikan terima kasih hanya untuk sebuah ide yang belum tentu terealisasi adalah attitude yang membawanya sukses. Dan, kalau ada cerita orang superkaya makan bersama keluarganya pakai jas, itu cuma ada di sinetron... semalam itu kisah nyata.

Ayam, Sapi, kambing dan Kerbau - 4 November 2013

Ini cerita lama. Seorang menghadap gurunya, dia mengeluh rumahnya makin sempit dengan istri dan tiga anaknya yang tumbuh makin besar. Guru itu menyarankan, mulai besok masukkan ayam yang dia pelihara ke dalam rumah, dan biarkan merka hidup bersamamu di rumah. Walau heran, orang itu menurutinya. Esoknya dia datang lagi ke gurunya, dengan keluhan yang sama dan sang guru menyarankan memasukkan : kambing, sapi, kerbau yang dimiliki berturut-turut dalam 3 hari ke dalam rumahnya. Karena percaya dia menurutinya. Tunggu dan nikmati selama dua minggu, kata sang guru.

Dua minggu berlalu, orang itu datang ke sang guru, dengan wajah pucat pasi. Dia bilang, hidupnya makin susah sejak ayam, kambing, sapi dan kerbau ada di dalam rumahnya, makin sempit dan pengap. Maka, sang guru bilang : dalam empat hari berturut-turut, keluarkan kerbau, sapi, kambing dan sesuai urutan engkau dulu memasukkannya.

Hingga empat hari kemudian, dia datang dengan ceria, rumahnya terasa lebih lega.

Itulah hidup, kita kadang merasa sumpek di hati, karena memasukkan terlalu banyak masalah tanpa mau menyelesaikannya. Selesaikan masalah yang pertama kali datang tanpa perlu menyimpannya terlalu lama. Kadang seorang teman diperlukan untuk membantu "membuka pintu rumah" agar "ayam, kambing, sapi dan kerbau" yang terlanjur memenuhi rumah menghambat kita mencapai pintu, bisa keluar dengan leluasa. Dan walau ada teman yang membantu, tetap saja kita sendiri yang harus mengeluarkan ayam, kambing, sapi dan kerbau itu. Selamat hari Senin yang lapang, selamat Tahun Baru esok pagi.

Mas Roch Diarto - 6 November 2013

Dalam perjalanan ke terminal Kampung Rambutan, di era 1995 dengan motor honda C 70 dan kebaikan hatinya, mas Roch Diarto -senior saya di Republika- membonceng sambil setia mendengar keluh kesah saya, sarjana baru yang bekerja dengan gaji Rp 350ribu sebulan. Hal yang selalu saya tanyakan adalah, "Apakah hidup saya akan berubah setelah ini, tak perlu bergelantungan di KRL yang penuh sesak, atau menyusahkannya dengan menumpang hingga terminal bis selagi pulang kerja".

Beliau selalu menjawab," Yakinlah, jangan hentikan cita-citamu "di sini", beranilah, berfikirlah, maka hidupmu akan berubah.". Mas Roch tak bosan menjawab pertanyaan yang sama, setiap kali saya minta kebaikan hatinya membonceng hingga terminal. Dulu, saya tak punya rumah, tak ada motor, apalagi mobil.

Kini, 18 tahun berlalu, semua sudah berubah. Jejak mas Roch Diarto sudah tak lagi bisa saya temukan. Hidup juga begitu, yang dulu tak ada, sekarang sudah ada. Jawaban mas Roch terbukti sudah, asal mau berani, berfikir dan bekerja ternyata semua yang tadinya mimpi bisa jadi nyata.

Tadi pagi, Diva, anak saya yang masih SD tiba-tiba bertanya,"Bapak, apa aku bisa sekolah keluar negeri?". Saya teringat mas Roch Diarto dan keyakinannya dulu, dan saya jadi ingat : bahwa -mungkin- mimpi saya sudah selesai, kini saya sedang berfikir dan bekerja untuk mimpi besar anak-anak saya. Mungkin kita semua harus begitu. Bismillah.

Mengapa Berdagang - 15 November 2013

Tiba-tiba seorang peserta mengangkat tangan, ingin bertanya. Lalu dia bertanya,"Mengapa saya dianjurkan memulai berwirausaha, atau sedikitnya berdagang. Bukankah berwirausaha, berdagang itu menempatkan diri dalam ketidakpastian hidup?. Setelah sang peserta duduk kembali, sang mentor itu menjawab dengan suara jelas," Saudaraku, coba tengok isi dompetmu dan ambil KTP mu, apakah ada isi dalam kolom AGAMA di KTP mu".

Lanjut sang mentor," Kecuali bila agamamu hanya status, maka dalam setiap agama kita diajarkan percaya penuh atas kuasa Tuhan, seberapa keras kita berusaha. Wirausaha, berdagang memberikan ketidakpastian, karena...
Mereka yang hanya memulai segala sesuatunya setelah pasti, dia tak membutuhkan Tuhan. Maka berwirausaha, berdaganglah : dalam ketidakpastian akan terbuka peluangmu makin percaya kebesaran Tuhan".

Mentor Berjenggot -- 16 November 2013

Langit mendung berat, ketika seorang peserta, dia ada di deret kursi paling kanan bertanya,"Saya merasa sudah bekerja keras, berusaha tapi mobil saja belum terbeli hingga sekarang, apalagi bisa jalan-jalan keluar negeri bersama keluarga. Apa ini sudah menjadi garis hidup saya, menjadi orang yang tak kaya?

Mentor saya, sambil mengusap jenggotnya menjawab," Saya termasuk orang yang percaya bahwa kepemilikan harta bukan soal garis tangan. bila semua manusia dilahirkan dengan dua telinga dan satu mulut; tapi engkau berkebalikannya, punya dua mulut dan satu telinga, itu baru garis tangan. Pada dasarnya Tuhan sudah Maha Adil, kita semua dilahirkan dalam kondisi kaya raya : bermodal nalar sehat dan tubuh yang sempurna."

Sambil terus mengusap jenggot di dagunya, mentor saya ini meneruskan," Bila kamu belum punya mobil, tanyalah pada orang yang punya mobil, bagaimana dia berfikir, bekerja hingga bisa memperoleh mobil. Pelajari jawabannya, cerna dan tiru. Kalau engkau ingin sering pergi jalan-jalan keluar negeri tanyakan pada orang yang memiliki banyak kesempatan melakukan itu, pelajari jawabannya, cerna dan tiru. Dibalik semua kesenangan pasti ada kesedihan, ambil itu dalam satu paket. Dan agamamu yang akan menyaring, paket yang kamu ambil itu benar atau tidak.

Kesimpulanku, soal kepemilikan harta itu semata soal SIKAP (Attitude). Dia soal Seberapa rendah hati kamu mau belajar, mau mengambil hikmah, siap senang juga siap susah. Karena pada dasarnya, modal yang sudah Tuhan berikan pada kita sama nilainya...

Hujan mulai turun, lebat.

Kisah Dua Teman - 18 November 2013

Ini kisah 2 orang teman. Pada saat yang sama - tiga tahun lalu - dua-duanya ingin mulai usaha, satu teman langung action memulai, gigih memperjuangkan mimpinya dan yang satu lagi memilih menunda. Kini, yang sudah memulai sudah tak terbendung omzetnya (2000 cup sebulan). Dan teman yang memilih menunda tak sampai kemana-mana, masih jadi penonton saja. Ini kisah nyata.

Berguna, dengan Caraku - 9 Desember 2013

"Basri, kenapa isi statusmu di facebook soal jualan saja, isi dong dengan materi da'wah," sergah seorang teman aktivis da'wah.

Maka saya bilang, ibaratkan aku dan kau adalah dua lembar uang kertas, aku Rp 1.000,- dan kau Rp 100.000,-. Ketika sama sama keluar dari Bank Indonesia lembaran kita sama sama licin. Lalu aku beredar ke pasar bogor, dipakai seorang istri buruh membayar tempe : yang tempe itu disantap anak yang butuh gizi baik ditengah himpitan pendapatan ayahnya yang tipis. Kemudian sang pedagang tempe, meletakankku di kotak pembayaran WC umum di seberang pasar, karena untuk sehat dia harus ber "hajad". Penjaga toilet yang bersyukur, mengambil aku dan mengangsurkannya pada keropak infaq mesjid saat sholat jumat tiba. Dan kau, lembaran Rp 100.000,-, mungkin tak sempat singgah ke kotak sumbangan mesjid karena yang memilikimu pasti sayang padamu. Buktinya, aku lebih banyak bertemu kaumku Rp 1000,- di keropak ini.

Kita memiliki jalan sendiri untuk berda'wah. Aku ingin menjadi uang seribu yang walau lecek beredar di banyak dompet "orang kecil" membuka kemungkinan dia menikmati tempe, buang hajad dengan lancar dan menyumbang di masjid. Tanpa harus ingin menjadi engkau, Rp 100.000,-.

Biarkan aku kumal, ucapanku tak wangi, tapi tetap berguna. Dengan caraku.

Motivasi Seperti Mandi -- 11 Januari 2013

"Motivasi itu seperti mandi. Kalau mandi menyegarkan badan, itu kita lakukan setiap hari tanpa disuruh. Motivasi juga seharusnya begitu. Kalau untuk membangkitkan motivasi masih perlu motivator, mungkin mirip kita mau mandi tapi minta selalu dimandiin. Ini kata saya sendiri,entah bener-entah enggak"

Nasehat pak Katma - 17 Desember 2013

Dengarkan sedikit kisah Pak Katma (sebut saja begitu), penjual es doger di belakang ADA Swalayan Bogor. Siang ini mendung menyelimuti Bogor dan dia tetap berjualan. Penasaran saya tanya,"Kok nekat amat, hari mendung tetep buka jualan es."Jawabannya mengejutkan," Tugas saya cuma berangkat dari rumah jualan, berapa nanti uang yang saya bawa pulang, Tuhan yang atur". Beliau percaya, Hasil tak Bisa kita Kontrol, Tapi Usaha/Effort lah yang bisa kita Kontrol. Subhanallah.

Tentang Kita - 18 Desember 2013

Yang menjadi persoalan, kadang kita menetapkan target terlalu rendah, menempatkan diri terlalu pendek, melangkah terlalu lambat; sehingga terjebak pada usaha yang pas-pasan, tidak terlalu mau repot. Besok harus lebih baik.

Perjuangan bi Diyah - 20 Desember 2013

Saya cuma tahu panggilanya Bi Diyah, entahlah apa nama lengkapnya. Beliau orang yang datang membantu kami bersih-bersih rumah dan menyetrika setiap dua hari sekali, karena kami memilih tak memiliki pembantu. Umurnya, hampir pasti di atas 50 tahun dan dia pernah bercerita sudah memiliki 3 anak yang "sudah jadi orang", menjadi guru dan pegawai Pemda. 

Memperjuangkan "anak" menjadi "orang", dia bekerja sendiri karena suaminya menganggur dan sakit-sakitan. Beliau bekerja di empat rumah di kompleks kami, secara begantian. Setiap hari menyelesaikan setrikaan setidaknya 150-200 lembar pakaian, tanpa mengeluh. Bila beliau datang, hebohlah isi rumah dengan candaan bahasa Sundanya yang tak kami mengerti sama sekali. Kadang dia berisik menawarkan keripik pisang produksinya sendiri.

Bila lusa adalah Hari Ibu, makalah dia sosok Ibu. Dia bekerja bukan karena terpaksa, bukan untuk sebuah kegagahan, bukan karena mengharap jabatan atau untuk simbol perjuangan.

Mimpinya jelas dan sangat kuat, itu yang menggerakkan badannya, bekerja mengais rezeki. Dia tak pernah mengeluh, tak pernah pula membanggakan diri : karena buat beliau, inilah pilihan perjuangannya.

Mas Yanto Tukang bakso - 24 Desember 2013

Para penggemar Bakso yang tinggal di sekitar Bogor Baru, mungkin akan kenal mas Yanto. Dia pedagang bakso keliling, yang bila malam sudah turun akan mangkal di jalanan depan rumah Ki Gendeng Pamungkas, dalam kompleks Bogor Baru.

Dari investigasi saya, track record mas Yanto ini luar biasa, sama luar biasanya dengan racikan mie kuning, bihun, kwetiau, beberapa gelundung bakso, kuahnya yang slurrpp plus dua potong tahu goreng keringnya. Setiap malam setidaknya 100 mangkok bakso ludes, dan 200 mangkok kalau malam minggu. Satu mangkok cuma Rp 10.000,- saja.

Mau cuaca hujan badai, mas Yanto tetap setia berdagang, dengan sandal karet sedehana, topi yang sudah pudar warnanya serta kaos oblong yang biasa biasa saja. Padahal omzetnya....
Penghormatannya pada "uang kecil" membuatnya jadi "besar". Maka jangan silau pada penampilan luar saja, mereka yang diselimuti merek, belum tentu bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan.

Saya mau rajin mengekor mas Yanto, selain baksonya enak, dia bisa jadi mentor saya.

Cappucino Cingcau - 2 Januari 2014

Bila teman-teman menjumpai salah satu atau lebih outlet Misterblek Coffee menjual produk "Cappucino Cingcau" yang lagi booming, apalagi dengan harga jual Rp 5.000,- maka saya pastikan dan sampaikan, kopi cappucino nya pasti bukan produk Misterblek. Bahan Racikan kopi Misterblek, mitra peroleh dari kami harganya Rp 3.300,- per sachet (40gr), sehingga harga eceran terendah yang kami tetapkan pada mitra untuk menjual adalah Rp 6.500 per cup. Produk Misterblek tidak memakai bahan kimia atau bahan pengawet.

Jadi, sekali lagi kami pastikan, bila ada gerai Misterblek yang menjual Cappucino Cingcau itu bukan policy kami. Kami sudah memberikan teguran kepada beberapa outlet yang terindikasi melakukan 'pelanggaran' dan mendoakan agar mereka kembali ke jalan yang benar.

Bisnis bukan sekedar cari untung besar, tapi bisnis juga harus membawa manfaat dan kebaikan pada orang lain...terutama konsumen.

Miley Cyrus - 3 Januari 2014

Jangan salah paham, bukan soal artis Miley Cyrus nya yang menarik, tapi soal strategi tim marketing mereka "meledakkan" singel "Wrecking Ball" dengan media sosial. Ini pencerahan dari trainer saya kemarin, seorang anak muda yang hype.

Miley Cyrus, konon seorang gadis manis pemeran utama di serial Hannah Montana. Ada kata "Konon", karena ini rupanya bukan artis generasi saya. Di usia 20 tahun dia mengubah total image-nya, untuk peluncuran single "Wrecking Ball".

Salah satu strategi yang dibangun adalah menggunakan kekuatan sosial media. Halaman Facebook Miley Cyrus di -like oleh 37 juta penggemarnya, hampir sama dengan penggemar McDonald yang sudah berusia 73 tahun.

Twitternya jauh lebih "breaking" dari breaking news-nya CNN, karena followernya mencapai lebih dari 14 juta, catatannya CNN umurnya sudah 33 tahun.

Dia memiliki 2.7 juta subsciber di youtube, dan videonya ditonton 1.5 miliar kali, jauh lebih banyak dibanding filem Avatar yang top itu. Follower nya di Instagram 4 juta orang, jauh melebih follower Barack Obama.

Saat Video Music Awards 2013, karena penampilannya yang "vulgar" sesuai skenario tim marketing, dia men-generate 300ribu tweet per menit. Jadi supr trending, awareness nya melonjak gila-gilaan.

Strateginya bila direkap adalah : TIME IT (Waktu itu penting, integrasikan semua strategi dalam waktu yang simultan), WATCH IT (Bikin sesuatu yang enak dilihat/ditonton), EAT IT (Bikin sesuatu yang mudah dicerna, jangan rumit), RISK IT (ambil resiko : no Risk, no Reward), KILL IT (Hidupilah para followers, jangan hiraukan dan bunuh para "haters").

Ah, makin berasa belum jadi apa-apa... terimakasih Miley Cyrus inpirasinya. Saatnya memanfaatkan media sosial dengan pintar, bukan cuma untuk menonton apalagi curhat galau... saatnya menjadi "pemain".

Kata Handry - 8 Januari 2014

Maka demikianlah hidup, selalu ada kesulitan. Pilihan kita, diam saja tergerus kesulitan kesulitan itu; atau tetap bergerak. Ibaratkan kesulitan sebagai mobil yang mogok di tanjakan curam, bila kita hanya mampu mendorong...maka doronglah terus, dorong. Hingga sampai ke tujuan. Tapi Keep Smile, bersama Dr. Handry Satriago #success #inspiration

Terkesima - 16 Januari 2014

Bela-belain ke Jakarta saat cuaca hujan deras begini untuk ketemu beliau, seorang pengusaha makanan. Dia dengan sukarela membagi resep produknya pada orang yang bertanya. Dia dengan senang hati menjawab pertanyaan para pemula (termasuk saya). Dia dengan gembira tetap bekerja keras, saat orang-orang yang bertanya padanya sudah sukses dengan usahanya : walau juga beberapa dari mereka sukses justru dari usaha yang lain, setelah gagal mencoba berjualan kuliner resep dari beliau.

Saat saya tanya, kenapa tidak di franchise kan saja, atau minimal dijual lisensinya pada orang lain di luar sana, jawabnya," Tugas saya hanya membagikan ilmu dan membantu orang yang bertanya pada saya agar bisa sukses. Bila mereka gagal, setidaknya mereka sudah mencoba dan tidak penasaran dan kalau ada nyali mencoba lagi bisnis yang lain dengan ilmu yang sudah dia perolah ; tapi bila mereka berhasil-mungkin- ada bagian pahala buat saya. Kalau dunia(uang)yang saya kejar, maka hanya dunia yang akan saya dapat. Dengan cara ini, mungkin ini bakal jadi tiket saya masuk surga. Saya nggak tahu, tapi ya dijalanin saja".

Saya terkesima, dan makan siang saya dibayarin beliau.

Peaks and Valley - 17 Januari 2014

James Gwee : bacalah buku "Peaks and Valley" tulisan Spencer Johnson. Hidup ya naik turun, bisnis naik turun, semangat juga begitu. Itulah peaks&valley kehidupan. Yang penting, jangan gampang berhenti, menyerah atau cengeng. @KickOff 2014, Manulife-Kota Kasablanka.

Saran Untuk Pemula - 23 Januari 2014

Mengenai sharing saya di blog, soal Saran untuk Pemulahttp://goo.gl/k5eNUp ada yang berikan komen, bagaimana kalau modal duit saya nol. Maka saya menyarankan masuklah bisnis di sektor jasa, seperti jadi agen properti, agen asuransi, servis AC, konsultan atau apapun sesuai keahlian dan passion yang dimiliki. Sektor bisnis jasa lebih banyak "low profile, high profit". Yang penting jangan kebebanan gengsi, banyak -banyak belajar. Karena "keberatan gengsi" membuat kita cenderung bodoh dan terbelakang... Semoga bermanfaat.

Wall of WallStreet - 17 Februari 2014

“If you want to be rich, never give up. People tend to give up. If you have persistence, you will come out ahead of most people. More importantly, you will learn. When you do something, you might fail. But that’s not because you’re a failure. It’s because you have not learnt enough. Do it differently each time. One day, you will do it right. Failure is your friend.” - Jordan Belford, The Wolf of Wall Street.

Tukang Warung - 27 Februari 2014

Hujan rintik-rintik, dapat nasehat dari penjaga warteg. Dia lagi marah sama tukang bangunan sebelah, pelanggan wartegnya, yang datang pas kalau lagi lapar doang (makan sering ngutang lagi), tapi menolak dimintain tolong benerin genteng bocor. Nasehatnya : "ada" lah saat dibutuhkan, bukan selalu " ada" cuman saat membutuhkan... Daleeemmm.

Tukang Tape - 12 Maret 2014

#tukangtape. Barusan nge tweet soal nasehat dari tukang tape. Sudah lama "ngiler" pengen banget makan tape singkong. Rupanya pembuat dan pedagang tape keliling sudah ditelan jaman, sulit ditemui. Tapi tadi, di kemacetan kebon pedes bogor, sekelebatan lewat #tukangtape dengan becak dagangannya. 

Tapenya manis : Rahasianya -kata dia- membuat tape tak boleh buru-buru, proses fermentsi makan waktu 3 hari. Tak bisa instan.

Tapenya empuk dan warnanya cerah : rahasianya -kata dia- membuat tape harus dengan hati yang bersih, tak boleh ada dengki atau amarah. Bila hati ada dengki dan amarah, tapenya akan berwarna merah, keras dan rasanya aneh.

Nasehat kang #tukangtape yang dikirim Tuhan, kena banget. Punya usaha memang harus sabar, tak bisa berharap hasil instant serta dimulai dengan hati yang bersih.

Tukang Kerupuk - 13 Maret 2014

#tukangkerupuk. Di Semarang, krupuk model begini disebut kerupuk terung, warnanya ada yang putih ada yang kuning. Saingan krupuk model ini adalah kerupuk gendar, yang dibuat dari nasi ditumbuk diberi boraks. Sebagai orang jawa proletar, sarapan ternikmat adalah nasi putih dikecapin berlauk kerupuk terung.

Barusan, tukang kerupuk langganan lewat bawa dua koli kerupuk di pikulannya. Saya tanya, kok kerupuk sebanyak ini bisa "kriuk" semua.

Katanya," Pak, dibalik kerupuk ada ilmunya. Menggoreng kerupuk itu minyaknya harus panas, karena kalau minyaknya tak panas dia tak akan mengembang dan kriuk. Dan supaya minyak yang panas nggak terlalu panas dan bikin gosong, goreng kerupuk sekali cemplung harus banyakan, jadi panasnya keserap sama kerupuk yang banyak itu".

Punya usaha juga begitu. Supaya berkembang atau mengembang usahanya, ya harus siap dengan kondisi tak nyaman, yang diwakili salah satunya oleh rasa panas.
Supaya"panas" nya tak bikin kita gosong, kita kerjakan usaha ramai-ramai atau melibatkan banyak orang. Masalah atau keuntungan jangan diserap sendiri. Maka rezeki kenikmatannya juga bikin "kriuk" banyak orang juga

Empat penjaga Konter - 20 Maret 2014

Sebagai orang yang jungkir balik bekerja dan memikirkan bagaimana omzet usaha tetap baik, bisa menggaji karyawan tepat waktu dan pemilik bisa ikut menikmati keuntungan : kelakuan empat penjaga konter ini menggeramkan. Mereka asyik ngobrol, bahkan sambil angkat kaki. Orang mondar-mandir bukannya lewat disapa supaya beli, mereka justru asyik sendiri. #geram

Wartono Tukang Rokok - 24 Maret 2014

TADI PAGI. Namanya Wartono, pekerjaan jualan rokok di rombong yang merangkap jadi tempat tinggalnya, di pinggir jalan Antasari. Pukul 5 pagi, lalu lintas belum lagi menggeliat, ketika dilihatnya sebuah mobil box mogok di jalan tepat di seberang rombong rokoknya. Mungkin tergerak hatinya untuk menolong, dia bantu kernet mobil box mendorong mobil box ke pinggir jalan hingga tiba-tiba sebuah mobil mengkilap menabrak dari belakang. Mobil mengkilap ringsek, sopirnya selamat. Mobil box penyok, sopir dan kernetnya selamat. Naas, Wartono tergencet dan meninggal. Wartono, mungkin dipilihkan jalan menuju ajal saat berbuat baik. Semoga saya nanti juga begitu.

Tafsiran Hidup - 19 April 2014

"...aku kira tiap orang punya tafsiran atas hidupnya sendiri. Bahkan orang gila pun punya. Sedikit banyak arah hidup yang kita tempuh tergantung pula pada tafsiran ini..." (Pramudya Ananta Toer, Cerita Dari Djakarta-Kecapi : hal. 142)

Momentum Hijrah - 5 Mei 2014

Momentum Hijrah. Membaca dua buku baru ini, saya makin percaya Tuhan memberikan momentum-momentum buat kita untuk Hijrah. Hijrah menuju manusia yang lebih baik : moril dan materi. Momentum itu bisa usaha yang sudah jalan tiba-tiba bangkrut, sakit berkepanjangan, hutang yang menumpuk atau masalah yang bertubi-tubi datang. Ada yang bisa "membaca" momentum itu dan hijrah dengan sukses. Tapi, banyak yang tertutup mata hatinya, dan terus berkubang di kubangan yang sama - Dengan segala hormat saya pada Handry SatriagoWayah WirotoHelfian Rusad dan suhu John Bon Bowi.

Malaikat Lereng Tidar - 15 Mei 2014

"Mereka mengira akal menentukan rasa. Bagi kita, hati yang menentukan akal. Ketika hati menolak terhadap suatu kebenaran tertentu, adalah akal yang menerangkan dengan wacana kalimat-kalimat pintar. Nah, kembalilah ke akar budayamu. Budaya itu budi dan daya. Ini, dengar ajaran budi Yosodipuro" (Malaikat Lereng Tidar, hal. 59 : Remy Sylado)

Reuni SMA - 28 Mei 2014

REUNI SMA. Teringat lepas mengikuti Ebtanas 25 tahun lalu, kami anak-anak SMA yang sebentar lagi dipisahkan oleh nasib (saat itu saya sudah terima kabar diterima di IPB tanpa tes) berkumpul di sebuah pojok lapangan simpanglima. Kami saling bertanya, akan seperti apa masa depan kita berpisah dengan teman yang sudah tiga tahun bersama. Kami akan kehilangan sebuah rasa nyaman.

Kami, kemarin, kembali bertemu. Bertukar cerita selepas pertemuan di simpanglima seperempat abad lalu. Dengan keceriaan yang sama. Rupanya, kami sudah menemukan banyak kenyamanan baru dalam hidup.

Itulah kenyataan hidup, kadang terlalu dibeban rasa khawatir bila harus meninggalkan sebuah kenyamanan. Tapi bukankah pada hakekatnya hidup adalah perjuangan menemukan kenyamanan-kenyamanan yang sesuai untuk jaman kita, dan bukankah seharusnya kita tak perlu mengisi terlalu banyak kekhawatiran dalam hati?

Kata Pengantar Buku - 2 Juni 2014

"... Saya percaya, bahwa manusia yang hebat adalah bila dia bisa menjadi inspirasi dan memberi manfaat bagi banyak orang lain. Dibutuhkan segudang keberanian untuk bisa menjadi inspirasi...". Dikutip dari Pengantar Buku "Kun Fayakuun for Business" yang akan dikirim pada seorang mentor

Di Stanley Market, Hongkong - 5 Juni 2014

Tidak ketemu tukang mie aku rapopo, tapi belajar dari sebuah kedai kopi bgus di pojokan. berdoa ada investor yang bisa bareng bikin kedai model begini di Indonesia — at Stanley Market, Hong Kong.

Jualan Kopi dan asuransi - 7 Juni 2014

Alhamdulillah sudah leyeh-leyeh di rumah. Yang masih penasaran kok saya bisa bisanya nyari mie ayam sampai Hongkong... Ya bisa. Itu gratis dan disangoni, karena selain jualan kopi saya nyambi jualan produk keuangan asuransi dan investasi. Klien hepi, saya kecipratan hepi. Gitu aja ya, bisanya baru segitu — at Tanah Baru, Bogor Utara.

Kisah Jian Ma - 9 Juni 2014

"Saat itu Agustus 1983. Tinggal di Beijing, Ma Jian baru saja beranjak 30, dia telah bercerai dan menjadi seorang artis yang kehabisan inspirasi. Ma Jian berniat "keluar" dari hiruk pikuk kehidupan metropolis Beijing. Dia pergi, dan selama tiga tahun menyeberangi keluasan alam China, negerinya. 
Akhirnya dia sadar, bahwa dia adalah orang asing di negerinya sendiri. Dia adalah katak dalam tempurung yang tersadar setelah bertahan dalam tekanan ekstrim cuaca, kelaparan, rasa sakit dan lelah". (RED DUST : A Path Through China by Ma Jian (2002)).

Ma Jian adalah kita, yang dikungkung rutinitas. Kita merasa paling pintar, paling benar tapi sebenarnya tak tahu apa-apa. Seperti Ma Jian, kita perlu sedikit stok keberanian untuk "pergi keluar" belajar dari cuaca ekstrim, kelaparan, rasa sakit dan lelah.

Way to Survive - 10 Juni 2014

Did you ever have to find a way to survive and you knew your choice were bad; but you had to survive? (Irving Rosenfeld. American Hustle) — at Coffee Toffee.