Tuesday, September 2, 2014

WINARNO alias WINCUK, 25 Agustus 2014

WINARNO alias WINCUK. Kami, teman-teman kuliahnya, sudah kesulitan melacak jejaknya paska kelulusan dan kami berpisah. Salah satu yang membuatnya "hilang", karena sakit yang memaksanya cuti setahun, dia kuliah dan lulus bersama angkatan adik kelas kami.

Winarno, atau kami biasa memanggilnya Wincuk, adalah salah satu ikon angkatan kami. Dia anak Purwokerto (seingat saya), pinter atau malah mungkin jenius terutama soal "ngoprek" program komputer, berisik dengan guyonan dan suara cempreng khasnya. Memang kepinterannya dibandingin saya sih jauh...maksudnya, Winarno jauh lebih pinter.

Dulu, dengan bangga dia memamerkan kelebihannya menderita penyakit Hepatitis versi lengkap yang oleh dokter di dekat Kampus sudah divonis umurnya tak bakal sampai wisuda. Dialah Ketua Perhimpunan Penderita Hepatitis di angkatan kami. Mengerikan. Tapi Wincuk menjadikannya guyonan yang membuat kami ingat hingga sekarang. Selepas vonis dokter, dia sudah mencatat barang-barang yang dimilikinya, termasuk jaket kebanggaan angkatan kami untuk dibagikan ke teman-temannya. Saat dirawat di ruang ICU sebuah rumah sakit di Jakarta, menjelang tengah malam dia dimarahin suster karena memaksa bangun untuk ngobrol ketika tahu kami teman-temannya datang jauh dari Bogor untuk menengoknya.

Hingga kini kami sudah berkali-kali reuni dan bersilaturahmi, tapi Wincuk tak bisa kami temukan. Dia, salah satu teman yang kami kangeni. Karena sikapnya yang apa adanya. Kabar terakhir, dia menikah dengan seorang dokter, wanita minang. Wincuk jadi urang sumando sebagaimana saya.

Bukankah memang seperti itu hakekat pertemanan. Yang mengikatkan bukanlah dengan mobil apa kita datang, tapi karena cerita yang membuat kita tertawa bareng. Cerita itu tanda kita telah berhasil melawati masa lalu yang patut dikenang, dan Tuhan memberikan banyak keajaiban yang patut kita syukuri saat kita mengingat masa lalu itu.

Bukan mobil, baju atau perhiasan yang kita rayakan. Tapi kesempatan mentertawakan masa lalulah yang patut dirayakan.

Masa lalu sudah lewat, dan sudah kita taklukan. Di setiap reuni, kami selalu diingatkan bahwa kita bekerja untuk banyak misteri serta keajaiban yang Tuhan ciptakan di masa depan. Hebat lagi, bila kita bisa menaklukan mas depan bersama, sebagaimana dulu bersama menaklukan masa lalu.

Wincuk, semoga engkau membaca tulisan ini. Kapan-kapan kita ketemu, aku mau nagih jaketmu.

No comments:

Post a Comment