Tuesday, February 3, 2015

Aku Salah, 23 Januari 2015

Aku salah. Saat aku tinggalkan pekerjaanku di industri berita -koran dan majalah- sembilan tahun lalu, kukira keputusanku dulu benar : bahwa industri yang aku tinggalkan ini akan menuju titik nadir. Berita akan tetap membosankan, isinya soal berbagai peresmian dan perayaan.
Tapi aku mengaku salah. Industri ini tak kunjung kehabisan angin. Setiap hari ada saja lelucon untuk mengaburkan lelucon sebelumnya yang bahkan belum sempat aku tertawakan. Dan nyatanya lelucon model ini memang laku dijual. Hebatnya, para tokoh serta segenap narasumber itu makin kreatif saja menciptakan letupan-letupan lelucon baru.
Aku pikir, ini pula sebabnya majalah HUMOR tutup duluan. Lelucon asli kurang enak untuk dinikmati, terlalu mainstream dan tak memancing tawa.

No comments:

Post a Comment