Tuesday, February 3, 2015

Puisi Hujan untuk Negeri, 23 Januari 2015

Apa yang kau ingat dari hujan seperti pagi ini?
Negeri yang gaduh dengan seliweran pendapat dan opini
Keramaian dari komentar daring dan kabar koran hari ini
Bersusul-susul bagai rangkaian gerbong kereta api
Dari urusan minyak yang makin jinak kini
Soal kepala polisi hingga orang partai yang berteriak di depan kamera dan mikropon, lengkap dengan masker dan topi.
Adalah urusan lain, kejadian sebenarnya tak sepenuhnya seperti tautan yang kita baca dan bagi-bagi.
Siapa pula yang peduli, yang penting pas dengan situasi hati
Atau rombongan kanan kiri yang kita ikuti
Lalu liniwaktu kembali ramai
Indahnya negeri yang tak pernah sepi
Hingga lupa, bahwa orang manca lah yang menentukan hajad hidup kita sehari-hari
Dari urusan cabe, garam, pulsa telepon, bank hingga air minum yang diplastiki.
Urusan kita, adalah sulit menjadi diri sendiri.
Menurut temanku Venny ...
Pelipur lara yang cocok hanya selimut dan kopi
--------------------------------------------------
Cimahpar, saat hari hujan tak henti-henti.
* Terimakasih Venny Septianita atas ide kopi nya.

No comments:

Post a Comment