Tuesday, February 3, 2015

Mengelola Harapan, 10 Januari 2015

Bila kali ini dadamu sesak karena rasa tak suka, hatimu panas karena kecewa dan pikiranmu bergolak penuh amarah : itu barangkali itu engkau sedang diajar cara baik mengelola harapan.
Yang membuat hatimu sakit, dadamu sesak serta pikiranmu penuh amarah sesungguhnya hanya dirimu sendiri. Dirimu tak sanggup mengelola harapan.
Dirimu terlalu tinggi menggantungkan harapan orang lain selalu setuju dan mengiyakan pendapatmu. Dirimu terlalu muluk mengharapkan kebaikan orang lain berada dalam standar, definisi serta kriteria normamu. Dirimu terlalu berprasangka baik, atau sebaliknya, terlalu buruk.
Semua bermuara pada keahlian kita mengelola harapan. Hati yang dingin, pikiran yang sehat berujung pada usaha untuk tidak terlalu menaruh harapan pada orang lain.
Apalagi orang yang kau kenal hanya dari tautan, berita dan kabar yang berseliweran di media sosial. Sehebat atau seburuk apapun dia kata orang

No comments:

Post a Comment