Tuesday, May 12, 2015

Jakarta - 2 Maret 2015

Selamat hari Senin untuk anda yang merayakannya di jalan tol, jalan biasa maupun di jalan-jalan tikus.
Ini kota makin sesak. Luasnya "hanya" 661 km2 lebih sedikit, siang hari dijejali lebih dari 13 juta hidung yang mencari napas, dengan menyeruakkan kurang lebih 26 juta motor serta 5 juta mobil untuk sekedar lewat atau ikut meramaikan parade rutin setiap hari bernama kemacetan. Hingga bahkan untuk bernafas sehat pun kita harus berusaha keras.

Kota ini adalah sebuah "akuarium" lengkap tempat hidup berbagai tipologi manusia. Dari yang beragama, merasa paling beragama hingga tak merasa tak beragama. Semua komplit bernyawa.
Pantaslah bila hidup makin sulit, walau setengah jumlah orang kaya Indonesia ada di kota ini. Bila pendapatan per kepala rata-rata per tahun adalah Rp 120 juta atau per bulannya sepuluh juta rupiah saja; maka sebenarnya statistik telah "membohongi kita". Ya, karena sebenarnya rata-rata itu tidak rata; sebagian berpendapatan lebih sedikit dari sejuta rupiah sebulannya, namun di sudut yang lain sebagian kecil mampu mencicil mobil mercy dengan gajinya.

Beban kota ini berat. Beban kota ini makin berat, karena, akhir-akhir ini, merasa harus menyekolahkan kembali wakil rakyatnya, yang tak bisa membedakan antara penyimpan daya dengan pembangkit daya.
Jakarta, selamat hari Senin untuk anda semua yang berdesakan menikmatinya

No comments:

Post a Comment