Satu dasawarsa kemudian, dia merasa makin tak berdaya. Jumlah pohon yang ditebangnya kini tak sampai separuh jumlah pohon yang bisa ditebangnya dulu. "Mungkin aku makin tua," begitu pikirnya.
Hingga suatu saat dia bertemu seorang tua bijaksana, yang menyuruh si penebang pohon mengasah kapaknya. Kapak tumpullah yang membuat batang pohon terasa liat tak mau ditebang.
Temukan dan bacalah buku sebagai si tua bijak, dia yang mengajarkanmu
melumat ilmu, mengasah pikiran dan mengikis kepongahanmu. Tentu, makin
lengkap dengan secangkir kopi hangat.
No comments:
Post a Comment