Umurnya sudah sembilan tahun. Di masa merintis MISTERBLEK dia jadi tulang punggung. Bolak balik jatuh, ketabrak, menabrak dan ditabrak. Pernah ditunggangi nonstop Bogor-Cirebon. Berpuluh kali mogok kehabisan bensin, didorong. Sudahlah.
Dan dia masih bertahan, tidak ngambek saat kini MISTERBLEK sudah mampu beli motor yang lebih muda, lebih perkasa.
Kini dia jadi saksi membangun BHR, tugasnya tentu tak seberat dulu,
mengantar surat atau sekedar remeh temeh seperti tarik uang di ATM atau
beli makan siang.
Hidup juga begitu kan, seperti kisah Smash Davidson. Dia sekedar menjalani, tanpa mengeluh. Hanya menjalani. Bila tiba waktunya semua akan jauh lebih nikmat.
Gagal itu soal berhenti, mencabut kunci di tempat yang yang belum semestinya kita berhenti.
Hidup juga begitu kan, seperti kisah Smash Davidson. Dia sekedar menjalani, tanpa mengeluh. Hanya menjalani. Bila tiba waktunya semua akan jauh lebih nikmat.
Gagal itu soal berhenti, mencabut kunci di tempat yang yang belum semestinya kita berhenti.
No comments:
Post a Comment