Wednesday, August 6, 2014

Dikotak pak Jokowi - 10 Juli 2014

DIKONTAK PAK JOKOWI. Barusan, pukul 02.59 telepon selular saya bunyi, ada yang menelpon dari nomor yang tak saya kenal. Pas saya angkat, suara di seberang bilang,"Ini dari ajudan pak Jokowi, pak Jokowi mau berbicara dengan anda". 

Antara bingung dan kaget, saya iyakan saja permintaan itu.

"Mas Basri -betul itu nama anda ya- saya sekarang sedang menyusun Kabinet Kotak-Kotak 2014-2019," ujar suara itu, saya kenal suara itu suara pak Jokowi yang sering muncul di TV layar lebar saya. Di belakangnya sayup-sayup ada suara pak JK, rupanya beliau-beliau sedang sahur bersama sambil menyusun Kabinet.

Sambil gemetar karena syak, saya bertanya kenapa kok pak Jokowi memilih saya, serius ini? Suara pak Jokowi di seberang sana melanjutkan,"Untuk efisiensi dan efektivitas, saya berniat menggabungkan Departemen Pertanian dan Departemen Perdagangan. Departemen Pertanian dan Perdagangan".

Saya mikir, kok digabung Pertanian dan Perdagangan. Seolah bisa membaca pikiran saya, pak Jokowi menukas,"Ini saya bikin supaya orang pertanian ngerti perdagangan, jadi mereka nggak dimainin terus oleh cukong dan makelar, seperti makelar sapi misalnya. Dan agar orang perdagangan juga ngerti, petani Indonesia lihai-lihai, jadi nggak kerjanya cuma impar-impor saja".

(Note : khusus istilah impar-impor memang belum masuk dalam kamus bahasa manapun, ini istilah lokal sentral poros Semarang dan Solo saja-red).

Sambil berdehem sejenak, beliau melanjutkan,"Alasan saya memilih anda, karena saya lihat anda orang yang cocok. Anda orang Semarang -dekat dengan Solo- Sarjana IPB, dan Berdagang dusss saya tahu persis anda memiliki kedekatan dengan Departemen Pertanian. Klien Asuransi anda banyak di Departemen Pertanian kan ? ".

Waduh pikir saya, rupanya gerak-gerik saya sudah diamati intelijen. Singkatnya, Lusa bakda sholat Jumat saya diminta menghadap beliau di Istana Negara untuk pemaparan visi dan misi. Saya bilang, saya akan buatkan presentasi power point-nya selekas mungkin. Beliau bilang terimakasih, dan telepon ditutup. Jam Dinding menunjukkan pukul 03.13.

Saya sampaikan kabar gembira ini ke istri saya yang lagi manasin masakan untuk sahur. Dia bilang," Lain kali sebelum berangkat tidur, jangan makan sop duren. Sop Duren bikin mimpi kita aneh-aneh".

TV sedang menyiarkan Pertandingan Belanda lawan Argentina, saya lirik telepon seluler saya memang mati sejak kemarin karena Low Battery.

No comments:

Post a Comment