Niatnya cuma satu : bersalaman dengan presiden terpilih.
Tentu, dibutuhkan tekad yang sangat kuat.
Bahkan berjalan kaki biasa -maksudnya, tanpa mundur- dari rumah ke
minimarket depan kompleks saja sudah jadi masalah tersendiri buat
beberapa dari kita : lemah tekad. Naik motor, dengan bensin
bersubsidi adalah kompensasi dari lemah tekad itu. Setelah itu, kami
dengan tekad kuat berteriak lantang di fesbuk saat subsidi untuk
kelemahan tekad kami dicabut, sambil antre mengisi bensin bersubsidi
untuk mobil kilap kami.
Di hari-hari ini tekad kuat seperti pak Kusno Hadi selalu menjadi inpirasi. Dia diperlukan untuk orang seperti saya yang bertekad update status fesbuk tiap hari (tanpa harus peduli dibaca orang atau tidak). Tekad kuat juga diperlukan oleh sebagian orang untuk mengkritik pemimpinnya, sampai kadang sudah tidak jelas lagi : itu mengkritik atau menghasut dan menghina. Perlu tekad kuat pula untuk terus konsisten "mengkritik" sambil menunggu gajian tiba.
Pak Kusno, jangan lupa jas hujan, Akhir-akhir ini hujan air sudah sering turun, saat musim hujan "kritik" mirip hinaan tak kunjung reda. Jalan, jalan, jalan.
Di hari-hari ini tekad kuat seperti pak Kusno Hadi selalu menjadi inpirasi. Dia diperlukan untuk orang seperti saya yang bertekad update status fesbuk tiap hari (tanpa harus peduli dibaca orang atau tidak). Tekad kuat juga diperlukan oleh sebagian orang untuk mengkritik pemimpinnya, sampai kadang sudah tidak jelas lagi : itu mengkritik atau menghasut dan menghina. Perlu tekad kuat pula untuk terus konsisten "mengkritik" sambil menunggu gajian tiba.
Pak Kusno, jangan lupa jas hujan, Akhir-akhir ini hujan air sudah sering turun, saat musim hujan "kritik" mirip hinaan tak kunjung reda. Jalan, jalan, jalan.
No comments:
Post a Comment