Monday, December 8, 2014

Pak Kusno Hadi, 14 November 2014

PAK KUSNO HADI. Saat ditemui wartawan, kemarin, langkah mundurnya sudah sampai daerah Subah-Batang. Beberapa kilometer menjelang kota Pekalongan. Dia asli Malang, 66 tahun, ditemani anaknya berjalan mundur dari Malang ke Jakarta, dan kali ini untuk ke tujuh kalinya.

Niatnya cuma satu : bersalaman dengan presiden terpilih.
 Tentu, dibutuhkan tekad yang sangat kuat.

Bahkan berjalan kaki biasa -maksudnya, tanpa mundur- dari rumah ke minimarket depan kompleks saja sudah jadi masalah tersendiri buat beberapa dari kita : lemah tekad. Naik motor, dengan bensin bersubsidi adalah kompensasi dari lemah tekad itu. Setelah itu, kami dengan tekad kuat berteriak lantang di fesbuk saat subsidi untuk kelemahan tekad kami dicabut, sambil antre mengisi bensin bersubsidi untuk mobil kilap kami.

Di hari-hari ini tekad kuat seperti pak Kusno Hadi selalu menjadi inpirasi. Dia diperlukan untuk orang seperti saya yang bertekad update status fesbuk tiap hari (tanpa harus peduli dibaca orang atau tidak). Tekad kuat juga diperlukan oleh sebagian orang untuk mengkritik pemimpinnya, sampai kadang sudah tidak jelas lagi : itu mengkritik atau menghasut dan menghina. Perlu tekad kuat pula untuk terus konsisten "mengkritik" sambil menunggu gajian tiba.

Pak Kusno, jangan lupa jas hujan, Akhir-akhir ini hujan air sudah sering turun, saat musim hujan "kritik" mirip hinaan tak kunjung reda. Jalan, jalan, jalan.

No comments:

Post a Comment