REUNI,
LAGI. Memandangi foto ini, hari ini, mungkin tidak terlalu banyak
arti. Tapi bila mesin waktu benar ada, dan kita bisa memandang foto ini
dari kejauhan 25 tahun lalu : tentu akan berbeda. Duapuluhlima tahun
lalu saat kita memilih belajar di lapangan takol untuk melawan lapar dan
bosan di kos-kosan. Saat kita hati kita patah menerima kenyataan
jatuhnya nilai ujian. Tapi bukankah sekarang kita sadar, nilai yang
buruk bukanlah indikasi kebodohan. Duapuluh lima tahun sudah membuktikan, berbagai ujian sulit di dunia sudah kita taklukan.
— with Uina Wismartani.
Juga bila mesin waktu itu mampu melontarkan kita jauh 25 tahun ke
depan. Akankah foto ini akan menjadi sesuatu yang manis bernama
kenangan ? Aku tak Tahu. Karena kita tak pernah tahu, sampai mana
umur kita nanti. Umur bisa tersisa dua menit, satu jam atau seabad
lagi.
Dan foto-foto ini akan nyaring berbunyi, saat kesempatan bertemu itu tak pernah ada lagi.
Dan foto-foto ini akan nyaring berbunyi, saat kesempatan bertemu itu tak pernah ada lagi.
No comments:
Post a Comment