Monday, December 8, 2014

Reuni Lagi, 17 November 2014

REUNI, LAGI. Memandangi foto ini, hari ini, mungkin tidak terlalu banyak arti. Tapi bila mesin waktu benar ada, dan kita bisa memandang foto ini dari kejauhan 25 tahun lalu : tentu akan berbeda. Duapuluhlima tahun lalu saat kita memilih belajar di lapangan takol untuk melawan lapar dan bosan di kos-kosan. Saat kita hati kita patah menerima kenyataan jatuhnya nilai ujian. Tapi bukankah sekarang kita sadar, nilai yang buruk bukanlah indikasi kebodohan. Duapuluh lima tahun sudah membuktikan, berbagai ujian sulit di dunia sudah kita taklukan.

Juga bila mesin waktu itu mampu melontarkan kita jauh 25 tahun ke depan. Akankah foto ini akan menjadi sesuatu yang manis bernama kenangan ? Aku tak Tahu. Karena kita tak pernah tahu, sampai mana umur kita nanti. Umur bisa tersisa dua menit, satu jam atau seabad lagi.

Dan foto-foto ini akan nyaring berbunyi, saat kesempatan bertemu itu tak pernah ada lagi.
— with Uina Wismartani.
REUNI, LAGI.  Memandangi foto ini, hari ini, mungkin tidak terlalu banyak arti.  Tapi bila mesin waktu benar ada, dan kita bisa memandang foto ini dari kejauhan 25 tahun lalu : tentu akan berbeda.  Duapuluhlima tahun lalu saat kita memilih belajar di lapangan takol untuk melawan lapar dan bosan di kos-kosan.  Saat kita hati kita patah menerima kenyataan jatuhnya nilai ujian.  Tapi bukankah sekarang kita sadar, nilai yang buruk bukanlah indikasi kebodohan.  Duapuluh lima tahun sudah membuktikan, berbagai ujian sulit di dunia sudah kita taklukan.

Juga bila mesin waktu itu mampu melontarkan kita jauh 25 tahun ke depan.  Akankah foto ini akan menjadi sesuatu yang manis bernama kenangan ?  Aku tak Tahu.  Karena kita tak pernah tahu,  sampai mana umur kita nanti.  Umur bisa tersisa dua menit, satu jam atau seabad lagi.

Dan foto-foto ini akan nyaring berbunyi,  saat kesempatan bertemu itu tak pernah ada lagi.

No comments:

Post a Comment