Bahkan kami yang dulu bodoh, dengan nilai Pengantar Statistik mendekati ambang batas keselamatan naik kelas, bisa menikmati indahnya bertemu teman-teman hari ini. Tanpa beban, tanpa galau. Kami bercerita soal kegetiran masa lalu, sambil mengudap nikmatnya masa kini. Sebuah perhelatan untuk menyongsong masa depan.
Tak ada risau, tak ada minder : karena toh akar kita sama.
Tapi bukan itu silaturahmi saja yang penting dari sebuah kehadiran reuni. Penghargaan pada teman-teman yang sudah berkorban waktu serta tenaga untuk menyelenggarakannya, sukarela menjadi panitia, perlu juga dirayakan. Mereka seperti orang-orang yang memanggul tandu jenazah saat nanti kita tiada.
Kawan-kawan, terimakasih.
Tapi bukan itu silaturahmi saja yang penting dari sebuah kehadiran reuni. Penghargaan pada teman-teman yang sudah berkorban waktu serta tenaga untuk menyelenggarakannya, sukarela menjadi panitia, perlu juga dirayakan. Mereka seperti orang-orang yang memanggul tandu jenazah saat nanti kita tiada.
Kawan-kawan, terimakasih.
No comments:
Post a Comment