Monday, December 8, 2014

Reuni. 16 November 2014

REUNI. Baru saja reuni selesai, riuh rendah seperti biasa. Yang dulu kurus, kini gemuk. Yang dulu muda, kini kelihatan tua (walau kami berusaha kuat menutupinya). Yang dulu susah hidupnya, kini agak lumayan wangi bau parfumnya. Tapi itulah indahnya hidup, setiap perjuangan pasti ada penghargaannya.

Bahkan kami yang dulu bodoh, dengan nilai Pengantar Statistik mendekati ambang batas keselamatan naik kelas, bisa menikmati indahnya bertemu teman-teman hari ini. Tanpa beban, tanpa galau. Kami bercerita soal kegetiran masa lalu, sambil mengudap nikmatnya masa kini. Sebuah perhelatan untuk menyongsong masa depan. 

Tak ada risau, tak ada minder : karena toh akar kita sama.

Tapi bukan itu silaturahmi saja yang penting dari sebuah kehadiran reuni. Penghargaan pada teman-teman yang sudah berkorban waktu serta tenaga untuk menyelenggarakannya, sukarela menjadi panitia, perlu juga dirayakan. Mereka seperti orang-orang yang memanggul tandu jenazah saat nanti kita tiada.

Kawan-kawan, terimakasih.

No comments:

Post a Comment