Monday, December 8, 2014

Hidup Ibarat Pinjam Sepeda, 7 Desember 2014

...hidup kita ini ibarat pinjam sepeda onthel jam-jaman. Tadi malam waktu mau berangkat tidur, kita titipkan nyawa di lapangan parkir, yang mungkin dijaga malaikat. Dan saat kita bangun paginya, sepeda...eh, nyawa itu dipinjamkan lagi ke kita. Komplit dengan setang, pedal...eh, ingatan atas masa lalu dan harapan-harapan.

Semua sama, nggak ada yang lebih nggak ada yang kurang. Cuma penyewa sepeda jam-jaman. Sepeda itu nyawamu, harta itu asesori hidupmu.

Bila pas sepeda yang dipakai tetangga lebih bagus dan lebih banyak asesorinya dibanding yang kita pakai, kita tinggal "ndeprok", sedheku, nadahin tangan ke Sang Empunya. Mohon sepeda kita dibagusin. Kalau Sang Empunya merasa kita cukup "eligible" terima tambahan asesoris, yang mungkin segera dikasih. Kalau enggak ya mungkin lain waktu dikasih. Usaha terus, ndeprok sedheku terus jangan capek. Harus percaya juga, nanti lapangan parkir terakhir, sepeda kita bisa diganti Kawasaki Ninja atau Harley Davidson. 

Jangan hanya pengan-pengen, nganan-ngiri...

*Kata ustadz asli nDemak ceramah di mBogor, tadi pagi.

No comments:

Post a Comment