Melihatmu berdiri, berpidato mewakili seluruh kawan se-angkatanmu, aku terharu. Bapakmu, waktu seumurmu, cuma anak-anak biasa yang masih kesulitan menyeka ingus dan belum sepenuhnya paham hitungan akar dan pangkat. Melihatmu berdiri dan berpidato, Bapak dan Mamamu bersyukur memilikimu.
No comments:
Post a Comment